Jakarta, 22 Februari 2023 – Pabrik Pengolahan Sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Bagendung Cilegon meraih penghargaan The Best Indonesia Green Award 2023. BBJP Bagendung Cilegon sendiri merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Cilegon dengan PT PLN (Persero) yang diresmikan pada 29 November 2022. BBJP Bagendung Cilegon juga merupakan Pabrik Pengolahan Sampah BBJP Plant Pertama di di Indonesia.
Tak hanya menyabet The Best Indonesia Green Award 2023, pada ajang penghargaan ini PLN meraih 9 kategori penghargaan pada ajang yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas atau kepada siapa saja yang dianggap berprestasi dan berjasa bagi lingkungan sekitar.
Bertemakan “No Poverty, Net Zero Emission“, penghargaan IGA 2023 diterima oleh perwakilan Subholding Genco (Generation Company) PLN yaitu Direktur Utama PLN Indonesia Power – Edwin Nugraha Putra, di Bali room Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (22/2/2023). Penghargaan IGA 2023 diserahkan langsung oleh perwakilan dari Wakil Presiden Republik Indonesia yakni Deputi Sekretaris Negara Republik Indonesia (SETWAPRES RI) Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan – Velix Vernando Wanggai, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemenang IGA 2023. Capaian ini menjadi salah satu refleksi komitmen perusahaan di dalam menjaga lingkungan termasuk untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang telah menjadi komitmen negara.

BBJP Begendung Cilegon adalah suatu inovasi program yang diharapkan mampu mengatasi masalah lingkungan di Kota Cilegon. Saat ini, BBJP Bagendung Cilegon mampu menyerap sebanyak 30 ton sampah setiap harinya. Selanjutnya sampah ini kemudian diolah menjadi bahan bakar pendamping batubara atau co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya. Walikota Cilegon menyampaikan bahwa kesuksesan BBJP tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekaligus menjadi poin penting pengembangan BBJP ke depannya.
“Alhamdulillah masyarakat sekitar Bagendung sangat mendukung dan menerima dengan baik dengan adanya pabrik sampah ini, dan kami juga telah melibatkan masyarakat sekitar untuk bekerja di pabrik sampah ini,” ucap Helldy Agustina.
Usai menerima penghargaan, Edwin Nugraha Putra menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti konsistensi PT PLN (Persero) yang terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan, berkomitmen dan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan, demi mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Saat ini PT PLN (Persero) terus berupaya untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup agar tercipta masa depan Indonesia yang lebih baik. Hal ini dilakukan melalui program-program yang dapat berdampak bagi kelestarian lingkungan. Program pengolahan sampah BBJP Begendung Cilegon merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut”, ujar Edwin.
BJP Begendung Cilegon adalah implementasi nyata bagaimana keterkaitan antara isu energi dan lingkungan dapat berkolaborasi mencapai visi yang sama. Harapannya semakin banyak pemerintah dan perusahaan yang dapat mengolah sampah menjadi sumber energi. Tak hanya BBJP, namun program-program lainnya juga dibutuhkan untuk menjadi solusi tercapainya lingkungan hidup yang lebih baik juga menciptakan ketahanan energi nasional.
Indonesia Green Awards (IGA) sendiri merupakan acara penghargaan yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility. Penghargaan tersebut ditujukan bagi mereka yang berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan melalui program-program yang dimiliki. Berjalan sudah 14 tahun, setidaknya ada 200 program miliki instansi, perusahaan, maupun kelompok yang terdaftar dalam Indonesia Green Awards (IGA). Hal ini tentunya merupakan hal positif bagi keberlangsungan lingkungan hidup di Indonesia sebagaimana disampaikan oleh La Tofi selaku Chairman of La Tofi School of Social Responsibility.
Pada awal berdiri, Indonesia Green Awards (IGA) hanya diikuti oleh 25 perusahaan dengan total 50 program terdaftar. Namun dalam 5 tahun terakhir ada sekitar 200 program terdaftar. “Jika 1 program dapat dirasakan oleh 1 desa, ada berapa banyak masyarakat yang dapat merasakan dapat positif dari 200 program tersebut?,” ungkap La Tofi.