Investasi Energi Terbarukan Turun 23 Triliun pada 2023, Pemerintah Gencarkan Peningkatan

Foto (Regen Power)

Investasi dalam sektor energi baru terbarukan (EBT) mengalami penurunan sebesar 9,3%, mencapai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 23,3 triliun pada tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, investasi EBT mencapai US$ 1,6 miliar.

“Kita perlu tingkatkan investasi dan tenaga kerja. Daya tariknya, kita punya energi yang kompetitif dan ramah lingkungan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024, Senin (15/01/2024).

Baca Juga :

METI Berperan Aktif sebagai Official Partner dalam Konferensi The 2nd Clean Energy Summit Indonesia and Electric Vehicle Industry Summit

Renewable Energy Certificate (REC): Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

PLTS 50 MW Bakal Terangi IKN Nusantara pada 2024

Penurunan investasi EBT tersebut terjadi di tengah kenaikan investasi energi secara keseluruhan. Pada 2023, investasi sektor ESDM mencapai US$ 30,3 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 27 miliar.

Secara rinci, realisasi investasi sektor ESDM tersebut terdiri dari listrik US$ 5,8 iliar, EBTKE US$ 1,5 miliar, minerba US$ 7,46 miliar, dan migas US$ 15,6 miliar.

Menteri Arifin menyampaikan target pemerintah untuk meningkatkan investasi EBT menjadi US$ 2,6 miliar pada tahun 2024.

Bauran EBT Meleset dari Target

Selain itu, realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) pada tahun yang sama hanya mencapai 13,1%, yang masih jauh dari target sebesar 17-19 persen pada tahun 2025.

Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa batu bara masih mendominasi bauran energi dengan persentase 40,46%, diikuti oleh minyak sebesar 30,18%, dan gas bumi sebesar 16,28%.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menekankan bahwa meskipun ada peningkatan dalam bauran EBT, namun belum mencapai peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya keras untuk mendekati target capaian pada tahun 2025.

“Peningkatan bauran EBT ada tapi belum signifikan. Sehingga perlu upaya keras untuk mendekati target capaian di 2025,” ucap Arifin.


Sumber : Katadata Investasi EBT Turun Jadi Rp 23 Triliun pada 2023