PLN Indonesia Power Memamerkan Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen Pertama di Indonesia

Hydrogen refueller dipamerkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Jakarta, sebagai inovasi PT PLN Indonesia Power dalam menunjang transisi di bidang transportasi. Foto : Dok/PLN IP

PT PLN Indonesia Power memamerkan stasiun pengisian hidrogen kendaraan pertama di Indonesia dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta.

Dilansir dari Antara, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa kehadiran stasiun hidrogen tersebut adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) serta memajukan ekosistem kendaraan masa depan.

“Pada event IIMS ini, PLN Indonesia Power memamerkan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia sebagai penunjang fasilitas kendaraan berbahan bakar hidrogen,” ucapnya dikutip dari Antara, Sabtu, (17/02/24).

Baca Juga :

Indonesia dan Singapura Jajaki Kerjasama CCS untuk Capai Net Zero Emission pada 2050

Miliki Sertifikat REC, Kawasan GBK Resmi Gunakan Seratus Persen Energi Terbarukan

Menteri ESDM Tegaskan Target Bauran EBT 23 Persen di 2025 Tetap Jalan

Edwin menjelaskan tujuan dari kehadiran HRS di IIMS adalah memberikan edukasi dan mendorong pelaku usaha serta komunitas otomotif untuk beralih ke kendaraan berbasis hidrogen hijau.

“Sebagai pemain utama dalam pengembangan hidrogen hijau dan juga sebagai komitmen korporasi dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission (NZE) pada 2060, kami hadir di IIMS untuk memberikan edukasi dan pentingnya peran serta semua pihak dalam mewujudkan NZE atau nol emisi karbon dengan memaparkan beberapa alternatif kendaraan masa depan termasuk kendaraan berbasis hidrogen,”  tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN siap menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar hidrogen.

PLN telah melakukan inovasi dan pengembangan produk untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hidrogen dari awal hingga akhir.

“Sama seperti kendaraan listrik, di mana kami menjadi pionir dalam pembentukan ekosistem. Dengan ini kami yakin, PLN akan menjadi key player dalam penyediaan hidrogen hijau untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen,” kata Darmawan.

Setelah mendirikan green hydrogen plant (GHP) pertama di Indonesia sebagai jawaban menghadapi tantangan transisi energi, skala produksi hidrogen hijau akan terus ditingkatkan.

Selain itu, menurut dia untuk membentuk ekosistem kendaraan masa depan berbasis hidrogen secara menyeluruh, PLN melalui PLN Indonesia Power akan meresmikan HRS pertama di Indonesia.

“Ini merupakan komitmen kami, bahwa Indonesia ke depannya akan bertransformasi dari energi fosil menuju energi bersih, bukan hanya pada pembangkitan, namun juga kendaraan. PLN tengah membangun ekosistem kendaraan listrik berbahan bakar hidrogen. Dengan stasiun pengisian hydrogen refueling station yang nantinya akan tersebar diseluruh Indonesia ini, ekosistem kendaraan listrik akan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Darmawan.

Edwin Nugraha menambahkan bahwa HRS yang akan berlokasi di Senayan, Jakarta, akan dilengkapi dengan fasilitas pengisian hidrogen, charger untuk kendaraan listrik, serta pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia.

HRS Senayan direncanakan akan diresmikan pada pekan ketiga Februari 2024.

“HRS segera launching, di dalamnya tidak hanya ada stasiun pengisian kendaraan hidrogen saja, namun juga charger untuk kendaraan listrik dan juga hydrogen center, ini membuktikan PLN sangat serius dalam pengembangan ekosistem kendaraan masa depan, tidak hanya kendaraan listrik, namun juga hidrogen sebagai alternatif pilihan,” jelasnya.

Terkait target net zero emission, PLN Indonesia Power telah melakukan berbagai upaya, termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan seperti proyek Hijaunesia, penerapan cofiring biomassa di PLTU secara besar-besaran, kerja sama dalam pembangunan pabrik panel surya, serta langkah-langkah lainnya untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.