Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa perpanjangan kerja sama antara PLN dan World Resources Institute (WRI) Indonesia merupakan salah satu langkah konkret untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Hal ini mengingat pada kolaborasi sebelumnya telah berhasil menghasilkan salah satu produk unggulan berupa Renewable Energy Certificate (REC) yang merupakan bagian dari green energy as a service (GEAS) untuk memenuhi kebutuhan listrik hijau di sektor industri.
“Kolaborasi antara PLN dengan WRI Indonesia merupakan salah satu jalan kami untuk merealisasikan rencana transisi energi. PLN berkomitmen untuk terus mengupayakan hadirnya layanan listrik hijau yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan pelaku industri,” ucap Darmawan dalam siaran pers PLN di Jakarta, Sabtu (11/05/2024).
Baca Juga:
Kementerian ESDM Sebut Peluang Hidrogen Sebagai Energi Terbarukan Sangat Besar
Dalam RUU EBET Pengelolaan Dana Energi Terbarukan Akan Dilakukan Kemenkeu
Sri Mulyani: Indonesia Segera Pensiunkan PLTU Batu Bara Untuk Proyek Transisi Energi
Adapun, lanjutan kerja sama PLN dengan WRI Indonesia ini mencakup pengembangan inovasi produk hijau untuk sektor industri dan strategi manajemen karbon. Hal ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung target Pemerintah Indonesia mencapai net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Kami di PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa di masa depan energi yang kita gunakan adalah yang bukan hanya andal dan robust, tapi juga ramah lingkungan,” ujar Darmawan.
Sementara itu, Dewan Pembina WRI Indonesia, Masyita Crystallin, menyatakan bahwa sejak 2020, PLN dan WRI Indonesia telah menjalin kolaborasi yang efektif dalam pengembangan produk hijau. Dengan perpanjangan kerja sama ini, WRI Indonesia berharap dapat membantu PLN dan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon di sektor energi.
“Indonesia telah menetapkan target terbarunya untuk nationally determined contribution (NDC), yakni untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional,” ungkap Maysita.
Merespons situasi ini, PLN dan WRI Indonesia sepakat melanjutkan kerja sama dalam pengembangan produk listrik hijau dan menganalisis peluang implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) di sektor kelistrikan.
Sumber: Siaran Pers PLN PLN dan WRI Indonesia Lanjutkan Kolaborasi Strategis untuk Hadirkan Produk Hijau