Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) tengah mengadakan Rapat Koordinasi Pembahasan Isu Strategis Subsektor Ketenagalistrikan menjelang penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) di Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/04/2024).
“Salah satunya terkait perencanaan untuk masa depan kelistrikan nasional, melalui penyusunan RUKN yang sudah masuk dalam tahap akhir dan juga penyusunan RUPTL PLN,” ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu.
RUPTL merupakan dokumen penting yang merumuskan strategi PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik nasional selama lima tahun mendatang.
Dilansir dari Antara, menurut Jisman, rapat koordinasi tersebut merupakan kesempatan penting untuk bertukar informasi, mendengarkan berbagai pendapat, dan bekerja sama mencari solusi terbaik untuk subsektor ketenagalistrikan.
“Dengan kontribusi PLN, tujuan perencanaan kelistrikan nasional dapat menjadi lebih realistis”, katanya.
Baca Juga:
Peringati Hari Otonomi Daerah, Moeldoko Dorong Daerah Berperan Aktif dalam Ekonomi Hijau
OASA Bekerjasama Dengan Masyarakat Tani Bangun Pabrik Biomassa di Blora
PLN Nusantara Power Berhasil Kurangi Emisi Karbon Sebesar 17 Juta Ton
Ia berharap bahwa melalui rapat koordinasi ini dapat dihasilkan solusi konkret untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor ketenagalistrikan dan memastikan penyediaan energi listrik yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa rapat koordinasi ini juga merupakan kesempatan untuk menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi antara pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan.
Dia berharap dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat mencapai target pembangunan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Pertemuan ini sangat baik untuk membahas bagaimana menukar info, menemukan pandangan yang sama, sehingga apapun tantangannya semuanya akan mencapai titik kemenangan”, ucap Darmawan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa mereka bertugas mengawal RUPTL hijau.
Dia menjelaskan bahwa masih ada pembangunan pembangkit listrik sebesar tujuh Gigawatt (GW) yang harus dipercepat agar target pada 2030 dapat tercapai.
“Mudah-mudahan pengawalan ini akan berlanjut terus dan kita upayakan agar 2030 bisa tercapai, paling tidak realisasi hingga 2030 bisa disepakati dan ini menjadi target utama capaian kami,” ujarnya.
Sumber Antara News Pemerintah-PLN bahas isu strategis jelang penyusunan RUPTL PLN