PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) memproyeksikan kebutuhan biomassa mencapai 2,4 juta ton pada tahun 2024. Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar, menyatakan bahwa perkembangan industri biomassa mencerminkan potensi besar energi baru terbarukan (EBT) berbasis ekonomi kerakyatan.
Dilansir dari kontan, selama tahun 2023, PLN telah menyerap 1 juta ton biomassa untuk 43 PLTU di seluruh Indonesia, meningkat lebih dari 71% dibandingkan dengan 585.000 ton pada tahun 2022.
“Kebutuhan biomassa untuk campuran batubara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) diprediksi terus meningkat dari 2024 ke 2025. Tahun 2024 diperkirakan mencapai 2,4 juta ton,” ujarnya dikutip dari Kontan, Rabu (29/05/2024).
Baca Juga:
Envision Energy Pamerkan Solusi Hidrogen Hijau di World Hydrogen Summit 2024
Menteri ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia Mencapai Net Zero Emission
Program Cofiring Biomassa PLTU Dinilai Dapat Kurangi Emisi dan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Bobby menambahkan bahwa pada tahun 2025, jumlah PLTU yang menggunakan biomassa akan meningkat dari 47 menjadi 52 PLTU, sehingga kebutuhan biomassa diprediksi mencapai 10,2 juta ton. Melihat perkembangan ini, Bobby yakin bahwa kebijakan energi Indonesia dalam satu dekade mendatang akan bergantung pada energi terbarukan dan ekonomi kerakyatan serta lingkungan.
Hal ini akan berdampak positif pada kinerja perusahaan. Ia optimistis bahwa biomassa akan membuat Indonesia kuat dalam bidang energi, didukung oleh potensi biomassa yang sangat besar. “Kami optimis biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang akan membuat Indonesia kuat dan unggul,” kata Bobby dalam presentasinya.
Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan yang mengarah pada swasembada energi. Komitmen terhadap kemandirian energi tersebut akan dicapai dengan memacu pengembangan energi terbarukan.
“Ini sudah sejalan dengan arah bisnis Perseroan, karena Perseroan sebenarnya sudah berada di jalur itu,” jelasnya.
Sumber: Kontan Maharaksa Biru (OASA) Perkirakan Kebutuhan Biomassa Mencapai 2,4 Juta Ton di 2024