PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI (Kilang) Balongan telah secara resmi merayakan pembukaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 1,51 Megawatt peak (MWp) pada hari Senin (19/2/2024). Proyek pembangunan PLTS ini merupakan hasil dari kerja sama antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).
Upacara peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, serta beberapa pejabat tinggi lainnya seperti GM Refinery Unit VI Balongan, Sugeng Firmanto, dan VP Infrastructure Master Plan Pertamina, Muhammad Yasir Arofat. PLTS dengan total kapasitas terpasang 1,51 MWp tersebut dibangun di 2 lokasi yang berbeda, yakni 1 MWp dan 0,51 MWp masing-masing. PLTS tersebut akan memberikan pasokan listrik bagi perumahan di Kilang Balongan.
Baca Juga :
PLN Indonesia Power Memamerkan Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen Pertama di Indonesia
Indonesia dan Singapura Jajaki Kerjasama CCS untuk Capai Net Zero Emission pada 2050
Miliki Sertifikat REC, Kawasan GBK Resmi Gunakan Seratus Persen Energi Terbarukan
Norman Ginting menyatakan kebanggaannya atas kontribusi dalam upaya dekarbonisasi di Kilang Pertamina Internasional. Ia menekankan bahwa pemanfaatan PLTS di Kilang Balongan merupakan contoh konkret dari kolaborasi antara Pertamina NRE dan Kilang Pertamina Internasional. Norman juga menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama yang solid akan memperkuat upaya mencapai tujuan net zero emission Pertamina.
Selain itu, Norman juga menegaskan bahwa inisiatif dekarbonisasi Pertamina adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan aspek ESG. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan skor ESG Pertamina dari tahun ke tahun.
Didik Bahagia, dari KPI, menyatakan komitmen tinggi perusahaannya dalam mendukung dekarbonisasi di unit operasional. Dia menekankan bahwa dengan mengintegrasikan dekarbonisasi ke dalam operasinya, KPI siap memberikan dampak positif pada lingkungan serta berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan global.
PLTS di Kilang Balongan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik, tetapi juga merupakan bukti komitmen Kilang Balongan terhadap dekarbonisasi, yang merupakan bagian penting dari penerapan ESG rating untuk KPI dan Pertamina secara keseluruhan. Dengan adanya PLTS ini, diperkirakan akan menghasilkan energi sebesar 781 MWh per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar hampir 600 ton CO2 per tahun.
Secara keseluruhan, kapasitas PLTS yang telah terpasang di area operasional KPI mencapai 9,87 MWp, yang tersebar di beberapa kilang seperti Kilang Dumai (3,77 MW), Kilang Plaju (2,25 MW), Kilang Balongan (1,51 MW), dan Kilang Cilacap (2,34 MW). Dengan akumulasi energi yang disalurkan mencapai 10 juta kWh dan penurunan emisi lebih dari 6 juta ton CO2, setara dengan menanam 7 ribu pohon dewasa.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menambahkan bahwa Pertamina sedang mempercepat realisasi bisnis rendah karbon dengan mendorong sinergi dan kolaborasi di seluruh lini bisnis Pertamina Group, agar target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060 dapat tercapai.
Menurut Fadjar, bisnis rendah karbon memiliki potensi besar di era transisi energi, dan keterlibatan seluruh subholding dan anak usaha Pertamina sangatlah penting. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memanfaatkan PLTS di lokasi internal Pertamina.
Pertamina memiliki aspirasi yang sejalan dengan pemerintah untuk mencapai net zero emission paling lambat tahun 2060, yang akan dicapai melalui inisiatif dekarbonisasi, bisnis rendah karbon, serta penggantian karbon.