Jabar Mencatat Bauran Energi Terbarukan Capai 25,8%, Dinas ESDM : Telah Melampaui Target

Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat (instagram/ns.yaanbi)

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, komposisi bauran energi terbarukan di Jabar telah mencapai 23,41 persen, melebihi target yang ditetapkan oleh Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebesar 20 persen pada tahun 2025.

Dilansir dari Antara, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jabar, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menyatakan bahwa pencapaian bauran energi tersebut melebihi target yang telah ditetapkan oleh RUED.

“Per tahun 2021 target bauran kami sudah mencapai 23,41 persen, berarti ini sudah melebihi target yang ditetapkan melalui Rencana Umum Energi Daerah,” ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih, dikutip dari Antara, Selasa (23/01/2024).

Baca Juga :

METI Ingatkan Calon Presiden Hadapi Tantangan dan Peluang Strategis di Sektor Energi Indonesia Menuju NZE 2060

Pemerintah Revisi Target Bauran EBT, Turun Menjadi 17-19 Persen pada 2025

Menteri ESDM Targetkan Regulasi Kebijakan Energi Nasional Rampung Juni 2024

Adapun bauran energi terbarukan Jabar pada tahun 2023 mencapai 25,81 persen. Dengan pencapaian tersebut, Ai Saadiyah mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan peninjauan ulang terhadap RUED untuk meningkatkan akselerasi pencapaian target di masa mendatang.

Ai Saadiyah juga menginformasikan bahwa Jabar memiliki potensi energi terbarukan yang melibatkan sumber daya seperti energi surya, biomassa, panas bumi, air, dan angin, dengan total potensi mencapai 192 GW (gigawatt). Namun, meskipun bauran energi terbarukan sudah mencapai angka tinggi pada tahun 2023, hanya sekitar 2 persen dari potensi tersebut yang telah dimanfaatkan, setara dengan 3,41 GW.

Dia menyebutkan terdapat beberapa tantangan implementasi transisi energi di Jabar, di antaranya terbatasnya kewenangan urusan energi di daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota serta adanya kondisi oversupply pembangkit tenaga listrik Jawa Madura Bali.

“Konsep energi terbarukan serta konservasi energi juga belum dikenal secara luas oleh masyarakat,” ucap Ai Saadiya.

Menghadapi tantangan ini, Ai Saadiyah menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya mendukung transisi energi.

“Kami melihat transisi energi menjadi penting karena kondisi bumi kita yang telah memasuki era pendidihan global, bukan lagi pemanasan global. Apabila kita tidak melakukan langkah yang lebih konkret untuk menurunkan emisi, situasinya akan semakin memburuk,” ujar Ai Saadiyah.

Untuk itu provinsi Jabar telah membentuk Forum Energi Daerah sebagai wadah untuk membahas isu-isu strategis di bidang sumber daya energi dari berbagai sudut pandang untuk memberikan masukan bagi kebijakan sesuai RUED dan kebijakan energi nasional

“Di Forum Energi Daerah ini kami melibatkan perangkat daerah Provinsi Jawa Barat, kemudian dari pemerintah kabupaten/kota, kemudian kita libatkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bidang energi, BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), akademisi, asosiasi provinsi, dan juga dari media,” ujar Ai Saadiyah.

Sumber Antara : Dinas ESDM Jabar sebut bauran energi terbarukan melampaui target