Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) meneguhkan komitmennya terhadap penggunaan terbarukan melalui kesepakatan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dari PT PLN (Persero).
Komitmen ini tertuang pada dokumen kerja sama yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan CCEP Indonesia, Luis Miguel Pellejero dan Manajer PLN UP3 Cikarang, Zamzami, di Meradelima Restaurant Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2023).
Kesepakatan tersebut turut disaksikan oleh pemimpin-pemimpin dari kedua perusahaan, antara lain Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN Indonesia), Xavi Selga (General Manager CCEP Indonesia), Nani Hendiarti (Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan), Lucia Karina (Vice President, Public Affairs, Communications & Sustainability CCEP Indonesia), Edi Srimulyanti (Direktur Retail dan Niaga PLN Indonesia).
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melalui Bima Putrajaya (Wakil Direktur METI) turut hadir untuk menjadi saksi penandatanganan kerja sama penjualan dan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (REC) antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan PT PLN (Persero).
REC merupakan layanan PLN berupa sertifikat energi terbarukan dan telah di akui secara internasional yang dapat di manfaatkan bagi pelanggan industri maupun rumah tangga dengan kebutuhan klaim energi terbarukan. Nantinya, REC ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pabrik Bekasi 1 yang merupakan pabrik terbesar milik CCEP Indonesia.
Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN ini merupakan salah satu inisiatif CCEP Indonesia dalam memenuhi ambisi iklim, yang juga akan mendukung target pemerintah dalam mencapai pengurangan emisi dan menuju emisi nol bersih sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung terwujudnya cita-cita transisi energi.
Direktur Retail dan Niaga PLN Indonesia, Edi Srimulyanti, menekankan kolaborasi PLN dengan Coca-Cola menjadi bukti keseriusan kedua belah pihak mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Dengan ini, CCEP Indonesia akan mendapatkan REC yang bersumber dari Pembangkit energi terbarukan.
Untuk penyalurannya, PLN akan melakukannya dalam tiga tahap selama tiga tahun. Dengan rincian, 14.079 unit REC di tahun 2023, 29.566 unit REC di tahun 2024, dan 46.566 unit REC di tahun 2025. Sehingga, total penyalurannya sebanyak 90.211 unit REC.